Monday, November 10, 2014

Traveller Tak Harus Pandai Bahasa Inggris

By FaatimaSeven


SIAPA bilang kalo hobi traveling lintas negara, mutlak harus bisa bahasa Inggris? Penulis  serial paling laris  'The Naked Traveler' - Trinity, ternyata juga tak fasih bahasa Inggris ! Koq bisa? Itu diakuinya di sebuah talkshow yang dilakukan anak-anak Pariwisata UI di Kampus UI Depok, Senin, 10 Nopember 2014.

Menurut Trinity, kalau selalu memikirkan hal-hal ketakutan seperti itu, kapan bisa jalan? 
Berbahasa dunia memang kelebihan dan bagus kalau menguasai, tetapi kalau kenyataannya justeru tak tahu sama sekali, ya bukan halangan lah. "Kalo kita mo makan, tinggal bikin saja gaya pantomim... yakni gerakan hendak memasukkan sesuatu ke mulut. Negara manapun akan paham itu," katanya yang segera disambut gelak tawa.


Trinity memang punya segudang trik dan tips dalam menghidupkan dan menjiwai setiap perjalananannya, ke manapun. Ia juga selalu punya jawaban yang menyegarkan namun penuh berisi motivasi. Ketika seorang gadis menyampaikan keraguannya untuk memulai sebuah perjalanan karena 'hal keperempuanannya', bahwa sebagai perempuan dia tak terlalu merasa 'save' pergi sendiri... Trinity justeru membabatnya. "Kita mestinya bersyukur jadi perempuan. Banyak hal kemudahan kita dapatkan lho. Di beberapa negara misalnya, ada ruang-ruang khusus perempuan, ada 'ladies night, dan juga beberapa pelayanan khusus perempuan. Dan lagi, setiap orang selalu tersentuh dengan perempuan. Kalau kita kecapean saja nih misalnya... dan minta tolong seseorang untuk angkatkan tas, itu pasti ada selalu orang yang siap melakukannya. Beda dengan cowok... mereka selalu tertolak," katanya membeber pengalamannya.

Pokoknya, bagi Trinity, tak ada kendala apapun jika kita memang ingin melakukannya. "Yang penting harus diingat dan dipersiapkan adalah estimasi pengeluaran selama dalam perjalanan. Jangan over budget !"

Cerita Trinity perihal travelingnya memang betulan asyik disimak. Pantesan saja bukunya best seller ya. Sementara aku sendiri mengikuti talkshow-nya kemarin... murni kecelakaan. Salah kostum lagi !
Aku datang ke acara itu justeru undangan dari teman yang 'bujuk' aku untuk jamming Parkour di spot UI. Maka, jadilah aku ke sana dengan 'kostum jamming' walaupun badan masih remek akibat latihan Parkour kemarin di Krida Loka, Senayan.

Pas tiba di Fakultas Sastra Jepang, aku langsung disambut teman dan diantar registrasi pula. Aku masih bengong... registrasi apaan nih? Supaya aku tak banyak tanya, temanku sendiri yang bayarin registrasinya sebesar Rp 15.000 dan dapat 'reward' sekotak makanan ringan. Masih bengong, aku diseret sang teman masuk ruangan. Ternyata ada talkshow. Aku clingak clinguk seperti  'a chicken in the mall'... masih ora mudeng.

"Van, bukannya kita mo jamming? Kenapa masuk sini?" tanyaku akhirnya, tak lagi bisa menahan heran.
"Sebentar... Tovan mau belajar ilmu travel dulu dari pakarnya nih..." kata Tovan.

Tak lama, masuk seorang perempuan setengah baya berambut pendek, gaya Nchi... yang di luar tadi sempat berpapasan mata denganku. Ia langsung diperkenalkan sebagai penulis buku serial The Naked Traveller. Oh... ini dia penulis buku best seller itu, pikirku. Aku pun mulai  menikmati talkshow itu dan tertawa gelak-gelak bersama audiens lainnya setiapkala Trinity mengisahkan kelucuan-kelucuan di sejarah perjalanannya.

Hebat ! Ada banyak inspirasi juga di situ. Makasih, Tovan !