Thursday, September 18, 2014

Selamat Menetap Di Negeri Damai, Pak Niam Salim...



By Faatima Seven


AGAK kaget juga membaca sebuah posting di status seorang teman facebook yang juga seorang staf kedubes RI di Aljazair, Al Munir Mukhtar. Bahwa Dubes RI di Aljazair - Ahmad Niam Salim meninggal dunia pada Rabu pagi waktu Indonesia atau Rabu dini hari waktu Aljazair akibat serangan stroke. Inna lillahi wa inna ilayhi raaji'uun.
Pribadi yang ramah dan humoris.

Ingatanku langsung travelling ke kenangan bersama beliau saat bertemu di Algeria atau Aljazair, dua tahun lalu. Detik pertama melihatnya,  di rumah kediaman Dubes di kota Algiers, aku langsung merasa akrab dan nyaman bercanda dengannya, dalam wilayah yang sepantasnya tentu saja.

Sebagai Duta Besar, ia menyadari betul tugas jabatannya. Maka ia berusaha menunaikan amanah di pundaknya. Ia menjaganya dengan sebaik-baik sikap. "Dubes itu ibarat orangtua bagi rakyatnya yang di luar negeri. Jadi, ya harus mengayomi..." katanya. "Kalau rindu makanan Indonesia, datanglah ke sini. Kita di sini selalu berusaha menyajikan makanan Indonesia sebagai makanan sehari-hari," cetusnya pula.

"Saya sebenarnya rindu Masakan Padang, Pak..." kataku agak manja, ketika kita semua sudah duduk mengelilingi meja oval besar di ruang makan kediaman Pak Dubes.
"Nah itu... sayangnya kita tak punya," jawabnya pura-pura menyesal sambil tertawa.

Menjembatani Hubungan Mesra Indonesia-Algeria

Mulai menjadi duta di tahun 2012, Pak Niam memiliki visi yang sangat mengagumkan. Ia sangat serius dan bertekad membangun kerjasama di bidang ekonomi dan budaya antara Indonesia dan Algeria. Secara eksplisit, ia menceritakan pada penulis tentang program-program yang ingin dirintisnya selama menjabat Dubes. Ia ingin membangun sebuah kolaborasi budaya antara para seniman Indonesia dengan seniman Aljazair. Menurutnya, "Negara kita sangat kaya khasanah tradisinya. Dan alam juga sangat indah di mana-mana. Saya ingin membuat sebuah event yang melibatkan para seniman. Misalnya, kita buat video-video pertukaran budaya. Kita boyong seniman atau penyanyi Indonesia ke sini, shooting di sini di tempat-tempat yang menjadi ikon Aljazair. Lantas menyebarkan itu di Indonesia sebagai promosi budaya buat Algeria. Begitu sebaliknya..." paparnya.


Berfoto bersama Pak Dubes Niam Salim di kediaman Dubes di Aljazair

Ia juga ingin hubungan ekonomi Indonesia-Algeria menjadi kuat dengan aktifitas eksport import antar keduanya serta saling menjajagi dalam hal investasi yang menguntungkan. Sejauh pengamatan sih, hubungan itu sudah mulai direalisasikannya. Pak Niam pernah membawa serombongan besar penguasaha Aljazair ke Indonesia dan mempertemukannya dengan para pengusaha Indonesia.

Sebagai kepala keluarga dari dua anak, 1 putera 1 puteri, Pak Niam juga terlihat sangat ideal buat mereka. Penyayang dan akrab. Juga hubungannya dengan isterinya, Maesaroh Toha, terlihat sangat harmonis dan selaras. Alhamdulilah. Semoga amal ibadahnya tercatat tebal di buku kanannya. Sebagaimana saya melihatnya sebagai Duta Besar yang sangat mengesankan di banding duta-duta lainnya yang pernah bertemu. Selamat jalan Pak ! Damai abadi bersamaNya. (*)