Friday, October 14, 2016

AlMaaidah 51, Pedang Yang Menebas Ahok !

Demo Akbar Menggugat Ahok.

AKU pernah menyaksikan dengan mata kepala sendiri demo-demo besar sepanjang 90an dulu. Bahkan demo terbesar di depan DPR RI yang berhasil melengserkan Presiden sekuat Soeharto di tahun 1998 dulu. Itu Presiden lho. Presiden yang telah bertahta 33 tahun. Ia digulingkan oleh kekuatan rakyat alias People Power.

Dan demo hari ini, 14 Oktober 2016... sungguh jauh lebih besar daripada demo 19 tahun lalu. Ratusan ribu massa dengan dress code putih, menyemut di sepanjang jalan Medan Merdeka Timur, depan stasiun Gambir dengan konsentrasi sentral tepat di depan kantor Bareskrim. Mereka adalah aliansi dari sekitar 55 ormas dari berbagai latar belakang. Antara lain FPI, HMI, KAMMI, KAHMI, PII, PETA, GSI, Al Irsyad  dan bahkan banyak pula ormas yang berlatarbelakang korban gusuran. 


Walaupun demo ini dipicu oleh kemarahan kalangan muslim atas kalimat tak bermartabat Ahok yang menistakan Al Qur'an, namun di lapangan ternyata meteka mendapat dukungan sangat besar pula dari kalangan masyarakat Tionghoa ataupun Kristiani. Seorang tokoh Tionghoa - Lius, bahkan ikut naik ke mimbar dan menyatakan dukungannya. Juga beberapa ibu aktifis Gereja Katedral  yang lokasinya berdampingan dengan kantor Bareskrim, mereka menunjukkan dukungan dengan membagikan makanan dan buah-buahan pada massa pengunjik rasa.


Demo diisi dengan orasi para tokoh. Antara lain Habieb Rizieq, Amien Rais, juga Waka Bareskrim yang berjanji akan menindaklanjuti aksi dan akan berupaya memenuhi tugasnya. "Saya mohon doa dari semua yang ada di sini supaya saya bisa melaksanakan tugas dengan baik, " kata Waka Bareskrim dan berjanji akan memproses laporan-laporan berkaitan dengan Ahok.

Massa berteriak serempak, "Buktikaaaaan ! Buktikaaaaaan... !!!"
Sebelum itu, bahkan muncul Sang Tokoh Kwitang yang hampir tak pernah turun gunung, yakni Habib AlHabsyi Kwitang. Habib ini adalah Habib Besar yang selalu disungkemii dan dimuliakan oleh para Gubernur DKI terdahulu. Dalam orasinya, Habib menegaskan bahwa umat Islam pantas marah jika Al Qur'an dinistakan. "Kita semua harus mengawal proses ini !" tekadnya.




Demo Tertib Walaupun Berapi-Api.

Walaupun massa sangat luar  biasa banyak, namun tak ada bentrokan ataupun perselisihan terjadi. Aparat sigap dan waspada mengamankan. Sempat seorang polisi muda penjaga barisan hendak memukul seorang demonstran yang mengejeknya. Namun ditengahi segera oleh Brimob berseragam Hitam. Ia menenangkan kemarahan si Polisi muda. 

Waktu Ashar telah tiba ketika  massa bergerak dan melanjutkan orasi di depan Balai Kota, kantornya Ahok alias Basuki Purnama yang nota bene adalah penyebab menyemutnya massa di jalanan. Massa melakukan sembahyang berjemaah di jalanan. Demi pertimbangan keamanan dan ketertiban, Habib Rizieq tidak menganjurkan shalat semua serentak. Bersamaan dengan itu, seorang pemuda dengan tampang yang berbeda dari kebanyakan orang di situ, membuat onar di barisan belakang. Namun, dengan sigap dua Polisi menciduk dan mengamankannya seraya membawanya ke posko pengamanan.

Polisi mengamankan seorang provokator. 

Harus diakui bahwa demo dengan ratusan ribu massa ini sangat berhasil, tertib dan terkendali. Habib Rizieq menegaskan bahwa jika dalam seminggu tidak ada perkembangan, mereka akan kembali dengan massa yang lebih besar dan menuntaskan masalah dengan Ahok. (*)