Saturday, December 31, 2016

Menyongsong 2017 Dengan Spirit 212

By Faatima Seven

INI adalah hari terakhir di tahun 2016 karena besok, kita sudah menapak di 1 Januari 2017. Tak ada minat ataupun hasrat untuk menyemarakkan pergantian tahun dengan 'Om Telolet Om'. Rasanya semua ornamen itu koq jahiliyyah banget.

Ini adalah pergantian dari 2016 menuju 2017.
Dalam hitungan ilmu tertentu, angka 6 adalah angka Rabb. Angka 7 adalah sifat Obat. Angka Penawar. Jika di 2016 ini kita berjibaku dengan hal ketuhanan yang dilecehkan dan dinistakan, maka di tahun 2017 esok, kita akan meracik formula obatnya.



Fenomena Bela Islam - FBI telah menjadi tanda kebangkitan Islam di bumi Nusantara. Ghirah berketuhanan menggeliat pada jiwa-jiwa yang telah lama terlelap dan lalai. Para pengelana telah rindu akan tanah kelahiran. Mereka seperti 'domba sesat' yang telah pulang. Hal-hal ruhani menjadi sumber kerinduan umat kini. Tak heran jika spirit 212 kini mewabah dan mewarnai setiap aktifitas umat. Bahkan aktifitas ekonomi menjadi momen kebangkitan umat Islam untuk menjauhkan diri segala hal riba dan subhat. Kini telah berdiri Koperasi 212 yang dimotori oleh GNPF MUI sebagai lokkomotif pemunculan fenomena ABI 2810, 1411 dan  212. Juga smart mart-smart mart untuk mengkounter kapitalisme jaringan Alfa dan Indo. Menghidupkan kembali ekonomi kerakyatan adalah orientasi yang pertama kali harus dibangun demi membebaskan diri dari cengkeraman kapitalisme. Termasuk kapitalisme media massa yang notabene merupakan sumber perusak akhlak dan mental terbesar generasi bangsa kini.

Sungguh, fenomena ini memang sangat ajaib dan menakjubkan. Kekuatan AlMaaidah 51 menjadi tonggak kebangkitan jiwa umat. Walaupun masih sebagian umat. Maka, dalam pergantian tahun ini, ghirah umat pun lebih pada acara ruhani semisal qiyamul lail dan tabligh-tabligh yang menghadirkan para motivator akhirat, bukan motivator hedonisme.

Jadi, gini hari masih sibuk dengan terompet Om Telolet Om? 
Helloooo... Wake up before it's too late, buddies !